Minggu, 22 Mei 2011

Persita Dukung Komite Normalisasi Selesaikan Tugasnya
22-05-2011
Persita Persita Tangerang memberikan dukungan kepada Komite Normalisasi selaku pemegang mandat dari FIFA untuk dapat menyelesaikan tugasnya, menyusul gagalnya kongres PSSI 20 Mei.Agenda utama Kongres adalah menentukan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011- 2015.
"Persita memiliki hak suara dalam kongres tersebut. Kami akan memberikan dukungan kepada Komite Normalisasi untuk menyelesaikan tugasnya," kata Manajer Utama Persita Tangerang, Eka Wibayu di Tangerang, Minggu (22/5) seperti dilansir dari Antara.
Persita Tangerang ini berharap Komite Normalisasi dapat kembali menyelenggarakan kongres. "Penghentian kongres tanpa hasil sangat begitu disayangkan. Padahal, kongres itu merupakan momen penting untuk menentukan ketua umum PSSI," katanya.
Sebelumnya, kongres PSSI yang diselenggarakan di Hotel Sutan, Jakarta pada Jumat (20/5) lalu, berakhir tanpa hasil. Ketua Normalisasi Agum Gumelar menutup kongres setelah kongres tidak menemui titik temu.
Kisruh sidang di Hotel Sultan adalah kali kedua setelah juga terjadi pada Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, (26/3). Saat itu, pintu sidang didobrak oleh pemilik suara yang langsung masuk memenuhi arena.
Mengenai sanksi FIFA terkait dihentikannya kongres. Eka menambahkan bila komite normalisasi dan semua pemilik suara dapat duduk bersama dan mengedepankan masa depan persepakbolaan Indonesia.
"Masalah yang muncul kemarin (Jumat), harus segera dilaporkan sebagai bagian dari proses pemilihan bukan kegagalan. Sehingga, sanksi FIFA bisa dihindarkan," jelasnya.

Sabtu, 21 Mei 2011

Pemain Sepakbola Nasional Prihatin Kondisi Kongres

Ahmad Bustomi, Hamkah Hamzah dan Ronny Firmansyah ungkapkan keprihatinannya terhadap kegagalan kongres PSSI.


22 mei 2011

Ahmad Bustomi - Indonesia (WSG/affsuzukicup.com)

Kongres PSSI tidak hanya mendapat perhatian dari suporter-suporter yang mencintai dan selalu mendukung tim nasional Indonesia, tetapi pemain-pemain sepakbola nasionalpun juga ikut memperhatikan.

Beberapa pemain tim nasional Indonesia merasa prihatin dengan kondisi kongres PSSI yang kisruh. Mereka prihatin karena kekisruhan kongres tentu saja berdampak pada diri mereka sebagai pemain sepakbola.

Melalui jejaring sosial Twitter, pemain timnas Indonesia Ahmad Bustomi, merasa jengkel pada keadaaan kongres dan menyebut bahwa kongres seperti srimulat yang bikin sakit perut. "Seng kongres iki koyok srimuleeettt....nggarai aku dadi sriimulessss wetengku (Yang kongres ini seperti Srimulet, membuat saya jadi srimules perut saya)" tulis Bustomi.

Bek Persipura Jayapura, Hamkah Hamzah, juga mengungkapkan keprihatinannya melalui akun Twitternya. Hamka menimpali tweet rekannya yang menyinggung tentang Garuda yang terkapar, Hamka membalasnya dengan kata-kata "Ga taw maw hinggap di mana (Tidak tahu mau hinggap dimana)."

Bahkan Hamkah yakin klub-klub di Indonesia menjadi tidak ada bedanya dengan kompetisi antar kampung atau tarkam, "Kita pemain siap2 cari lowongan bwt tarkam.....23," tulis Hamkah.

Sementara itu, gelandang Arema Indonesia, Ronny Firmansyah lebih prihatin lagi. Dalam akunnya Ronny menulis bahwa pemain sepakbola Indonesia sangat dirugikan oleh gagalnya kongres PSSI. "Kongres gagal = banned = turu pasar ker ... Ajuurr .... Sabar ae wis (Kongres gagal = banned FIFA = tidur di pasar rek...hancur...sabar sajalah)," tulis Ronny.

Sriwijaya Sesalkan Kegagalan Kongres

Sriwijaya khawatir usaha timnya melaju ke babak 16 besar Piala AFC menjadi sia-sia karena sanksi FIFA.


22 Mei 2011

Sriwijaya FC Palembang menyesalkan kegagalan pelaksanaan kongres PSSI di hotel Sultan, kemarin (20/05). Direktur Teknik Sriwijaya FC, Hendry Zainuddin, menyatakan bahwa hal tersebut membuat perjuangan timnya di Piala AFC menjadi sia-sia.

"Kami sangat menyayangkan keputusan ini. Kondisi ini jelas akan berdampak pada kami. Sangat sia-sia perjuangan kita selama ini jika sanksi dari FIFA benar-benar turun," kata Hendri.

Seperti yang diketahui, Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura berhasil menembus babak 16 besar Piala AFC 2011. Tetapi jika sanksi dari FIFA benar-benar turun maka kedua tim tersebut tidak akan dapat melanjutkan pertandingan lagi.

Hendry menjelaskan untuk masuk babak 16 besar Piala AFC itu tidak mudah, butuh perjuangan yang berat dan membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu dirinya sangat menyayangkan kongres harus terhenti karena banyaknya tekanan dari anggota kongres.

30 Mei, Nasib Sepakbola Indonesia Ditentukan

30 Mei, Nasib Sepakbola Indonesia Ditentukan

Agum mengungkapkan kekecewaan perwakilan FIFA yang memantau jalannya kongres PSSI.


22 MEI 2011

Agum Gumelar - Ketua Komite Normalisasi PSSI (GOAL.com/Donny Afroni)


Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengungkapkan, nasib Indonesia apakah diberikan sanksi atau tidak oleh FIFA akan ditentukan dalam rapat komite eksekutif [Exco] federasi sepakbola internasional tersebut pada 30 Mei nanti.

Menurut Agum, Komite Normalisasi akan segera menyusun laporan lengkap mengenai tugas mereka hingga berlangsungnya kongres PSSI yang menemui jalan buntu, Jumat [20/5] malam WIB.

“Dari laporan nanti, mereka selanjutnya akan membahas masalah ini di rapat Exco pada 30 Mei. Saya belum bisa memastikan apalah akan ada kongres lanjutan atau tidak. Tentang bagaimana kelanjutan nasib sepakbola Indonesia, akan ditentukan dalam sidang itu,” ujar Agum.

“Saya menaruh harapan kepada Thierry [Regenass] dan [Frank] Van Hattum. Saya sudah minta kepada mereka jangan sampai Indonesia dikenakan sanksi. Kita tahu betul teramat berat jika sampai dijatuhkan sanksi.”

“Mereka hanya bilang sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan peserta sidang. Mereka [peserta sidang] telah mempermalukan FIFA, dan menghujat organisasi dengan cara seperti itu. Organisasi dihujat, Regenass dihujat. Mereka tidak terima.”

“Dari apa yang mereka sampaikan, mudah-mudahan tidak akan ada sanksi untuk Indonesia. Tapi, semua terpulang dari sidang tanggal 30 Mei.”
Berebut Kasta Tertinggi
22 mei 2011SOLO Perebutan tiket promosi ke kompetisi kasta tertinggi, Liga Super Indonesia (LSI), akan dimulai dengan mempertemukan Persidafon Dafonsoro melawan Persiba Bantul dalam babak semifinal Liga Utama 2010-2011 di Stadion Manahan Solo, Minggu (22/5) sore ini.
Laga itu pun menjadi puncak perjuangan kedua tim dalam memenuhi ambisi promosi ke Liga Super setelah melalui perjalanan panjang dari babak penyisihan grup hingga babak delapan besar. Tim yang menang dalam laga ini, secara otomatis langsung promosi. Sehingga kedua tim tentunya tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini dengan tampil habis-habisan.
Kedua tim sudah dua kali bertemu di babak penyisihan Grup Timur yang kedua-duanya berlangsung panas dan menegangkan. Pada putaran pertama, Persiba harus mengakui keunggulan tuan rumah Persidafon 1-2. Kubu Persiba saat itu merasa dirugikan wasit, salah satunya dengan dianulirnya gol Fortune Udo. Pelatih Eduard Tjong pun melancarkan protes keras hingga berbuah sanksi dari Komdis PSSI tidak boleh mendampingi timnya selama satu tahun.
Pada pertemuan kedua di Stadion Sultan Agung Bantul, Persiba berhasil membalas kekalahan dengan skor 3-1. Laga ini pun berlangsung panas dan penuh ketegangan.
Berdasar catatan dari dua laga sebelumnya itu, pertemuan ketiga kedua tim pada musim ini diperkirakan berlangsung dengan tensi tinggi. Terlebih sudah mencapai level babak 4 besar yang sangat menentukan nasib kedua tim untuk bisa promosi.
Pelatih kedua kubu tentunya telah belajar dari dua pertemuan sebelumnya dalam meramu strategi terbaik. Pelatih Persiba Sajuri Syahid SPd pun
* Bersambung
hal 10 kol 5

memberikan perhatian khusus pada blok pertahanan setelah terlalu mudah kebobolan saat menghadapi PSMS Medan pada babak delapan besar.
Sajuri melihat peran lini tengah dalam membantu pertahanan masih kurang. Sehingga ia bakal memasang dua gelandang bertahan dengan menggeser posisi Busari dari sayap, untuk mendukung kinerja lini belakang yang bakal digalang Anwarudin, Wahyu Tanto, Achmad Taufik dan Nopendi.
Mereka akan menghadapi barisan penyerang Persidafon yang punya kualitas dan kecepatan. Selain Patrick Wanggai yang telah mengemas 19 gol, tim asal Papua ini juga mempunyai penyerang berbahaya, Ernest Jeremiah yang pernah menjadi andalan Persipura Jayapura.
Sajuri pun memprediksi pertandingan tersebut bakal berlangsung ketat mengingat kekuatan kedua tim itu berimbang. Untuk itu dibutuhkan konsistensi dan konsentrasi tinggi guna memenangi laga. Disamping faktor kematangan mental pemain yang juga bisa menjadi penentu.
Sementara kubu Persidafon juga ingin segera memastikan promosi ke Liga Super. Pelatih Agus Yuwono bisa menampilkan timnya dengan kekuatan penuh. Mantan pelatih Persik Kediri ini pun telah mengevaluasi kekalahan 1-3 dari Persiba dalam pertemuan terakhir untuk memperbaiki performa timnya
Kongres PSSI lanjutan belum jelas
minggu 22 mei 2011
20110521164609_LOGO_PSSI.JPG
JAKARTA: Ketua Komite Normalisasi PSSI, Agum Gumelar, menyatakan akan segera mempersiapkan laporan hasil Kongres PSSI pada Jumat (20/5) lalu, untuk Badan Sepak Bola Dunia, FIFA. "Saya belum bisa memastikan apakah akan ada kongres lanjutan atau tidak," katanya seperti dikutip dari Tempointeraktif Sabtu, (21/5).

Menurut Agum, upaya terbaik yang telah coba dilakukannya adalah dengan melobi dua perwakilan FIFA, Thierry Regenass dan Frank van Hattum, seusai kongres. "Saya minta kepada mereka jangan sampai kita dikenakan sanksi karena kita tahu betul teramat berat untuk kita bila sampai dikenakan sanksi," kata mantan ketua umum KONI itu.

Selanjutnya, Indonesia hanya bisa menantikan keputusan rapat Komite Eksekutif FIFA pada 30 Mei mendatang.

Agum menjelaskan bahwa yang terjadi dalam kongres di Golden Ballroom Hotel Sultan itu merupakan bentuk pelecehan. Para peserta kongres yang vokal dan berkukuh mempertahankan pendapatnya di sepanjang sidang dianggap mempermalukan PSSI dan FIFA. "Organisasi dihujat, Regenass dihujat," katanya.

Agum mengatakan Regenass dan Hattum kecewa dengan sikap yang ditunjukkan peserta sidang. "Dari apa yang mereka sampaikan, mudah-mudahan tidak akan ada sanksi untuk Indonesia. Tapi, semua terpulang dengan sidang tanggal 30 (Mei)," katanya.
'FIFA tak punya alasan beri sanksi'
minggu 22 mei 2011
2011052193328_LOGO_PSSI.JPG
JAKARTA: Pengacara internasional yang ditunjuk Kelompok 78, Patrick Mbaya, menyebut kalau FIFA tak punya alasan untuk memberi sanksi buat Indonesia. Jika hukuman tetap jatuh maka FIFA dianggap telah melakukan blunder.

Kabar Indonesia terancam terkena sanksi dari FIFA merebak menyusul tidak tuntasnya kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan komite eksekutif, Jumat (20/5). Kongres diputuskan ditutup oleh Agum Gumelar setelah terjadi deadlock.

Kebuntuan terjadi karena mayoritas anggota kongres yang masuk dalam Kelompok 78 masih mempertanyakan penolakan terhadap George Toisutta dan Arifin Penigoro, sementara Agum tetap pada pendiriannya bahwa dua nama tersebut sudah dilarang maju dalam pencalonan oleh FIFA.

Terkait kekhawatiran jatuhnya sanksi pada Indonesia, Patrick Mbaya menyebut FIFA tidak punya alasan untuk menjatuhkan hukuman.

"Tidak ada alasan FIFA jatuhkan sanksi pada Indonesia karena KN yang meninggalkan sidang. Jika ada sanksi berarti FIFA telah membuat blunder pada statutanya sendiri," sahut Mbaya pada wartawan di Hotel Sultan.

Pernyataan Mbaya tersebut membenarkan apa yang sebelumnya diutarakan Yunus Nusi dari Kelompok 78. Dia menganggap kalau sanksi tak selayaknya diterima Indonesia lantaran kegagalan kongres justru datang dari Agum, yang merupakan perpanjangan tangan FIFA di Indonesia.

"Kalau ada sanksi kami akan ambil tindakan ke CAS. Kami akan sertakan video bukti bahwa merekalah (KN) yang meninggalkan sidang," tuntas dia.