Kamis, 10/03/2011 17:55 WIB
Jakarta - PSSI telah mengumumkan menggelar kongres pemilihan ketua umum pada 29 April. Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) tetap pada rencananya yakni menggelar kongres serupa.
KPPN diberi mandat oleh 83 pemilik suara PSSI pada akhir Februari silam. Mereka menyatakan mosi tidak percaya kepada PSSI kepengurusan Nurdin Halid. Hingga saat ini KPPN telah mengantongi 87 pemilik suara di PSSI.
Selanjutnya KPPN mengagendakan kongres untuk pembentukan komite pemilihan dan komite banding di Surabaya tanggal 26 Maret. Ada pun kongres pemilihan ketua umum PSSI digelar di Solo 26-28 April.
Kamis (10/3/2011) PSSI menetapkan kongres pemilihan ketua umum pada 29 April. Terkait keputusan PSSI, KPPN tetap pada rencana semula karena KPPN mengklaim mereka-lah PSSI yang sah.
"Mereka (PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid--red) tidak legitimate. 87 suara PSSI sudah cabut dukungan kepada mereka. PSSI sekarang KPPN. Kamilah PSSI-nya," ujar ketua KPPN Syahrial Damopolii Kamis (10/3/2011) sore WIB.
Sementara itu seperti diberitakan sebelumnya, Menpora Andi Mallarangeng mengharapkan kongres PSSI hanya satu, yang sesuai dengan aturan. "Satu yang diharapkan Menpora itu ya kongres KPPN. Kami resmi. Kegiatan kami sudah kami laporkan ke pemerintah, ke DPR, hingga ke FIFA," tukas Syahrial menanggapi hal ini.
Syahrial menjelaskan bahwa sejauh ini sudah ada beberapa pihak yang menanyakan tentang prosedur pengajuan calon ketua umum PSSI ke sekretariat KPPN.
Syahrial mengatakan tidak khawatir bila terjadi dua kongres, yakni versi KPPN dan versi PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid, hal itu tidak akan memicu campur tangan FIFA.
"FIFA tak akan campuri urusan internal PSSI. PSSI ada di wilayah hukum Indonesia. Saya mengetahui ini dari humas kami yang berkomunikasi dengan dubes Indonesia di Swiss Pak Djoko Susilo," jelas dia.
KPPN sendiri sejauh ini telah melaporkan kegiatan mereka kepada pemerintah, KONI, hingga FIFA. "Kami masih menunggu respon dari laporan itu," demikian Syahrial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar